Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan cadangan beras di Bulog masih aman saat ini. Namun tetap hasil panen raya di beberapa daerah diperlukan supaya bisa menekan harga di pasar.
Hal itu diungkapkan Jokowi setelah meninjau panen raya di Jalan PLTU Indramayu, Desa Karanglayung, Sukra, Jawa Barat. Jokowi mengatakan cadangan beras masih terus bertambah.
“Cadangan di Bulog 1,7 dan akan datang lagi kira-kira 500, 600 ribu ton,” kata Jokowi, Minggu (15/10/2023).
Jokowi mengatakan, meski cadangan beras aman, hasil panen di beberapa daerah masih sangat diperlukan. Hal itu guna menekan harga di pasaran.
“Artinya cadangan pangan kita kondisinya aman, tapi memang kita tetap butuh beras ini juga untuk masuk ke pasar agar harga bisa turun sedikit demi sedikit,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi mengungkap kondisi panen raya di Indramayu terbilang cukup baik. Gabah yang dihasilkan rata-rata 8,6 ton per hektare.
“Ya baik ini, kalau kemarin di Subang di Indramayu saya kira karena memang irigasi teknisnya masih sangat bagus. Ini saya tadi tanyakan kepada petani 1 hektare bisa 8-9 ton, rata-rata 8,6 ton per hektare,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan harga gabah kering panen (GKP) di sini rata-rata sekitar Rp 7.400. Dia menyebut hal itu membuat petani senang, tapi sebaliknya dengan konsumen.
“Dan harga gabahnya sekarang senang semua petani, Rp 7.300, Rp 7.400, Rp 7.200 ya semua petani senang, tapi ada yang nggak senang, konsumennya,” ujarnya.
Jokowi mengatakan produksi gabah juga masih cukup baik, meskipun ada sedikit penurunan akibat dampak El Nino.
“Ini yang saya melihat ke bawah itu untuk memastikan bahwa produksi itu masih baik, tapi memang turun karena super El Nino. Tapi masih baik, jadi jangan nanti kita terkondisikan, wah kelihatan ngeri sekali, produksi masih baik tetapi memang terganggu sedikit oleh super El Nino,” ujarnya.
