Hindari BPA, Dokter Sarankan Pakai Galon PET Kode 1

Posted by : Thing October 15, 2023

Persoalan mengenai kandungan senyawa kimia Bisfenol A (BPA) pada air minum dalam kemasan (AMDK) atau galon polikarbonat masih menjadi perbincangan di Indonesia.

Persoalan ini pun semakin ramai sejak dr Richard Lee kembali membahas soal BPA melalui podcast di channel YouTube-nya.
Merespons hal ini, dr Mario Johan atau yang akrab dikenal dr Joe mengatakan adanya kandungan BPA pada galon sebenarnya telah banyak dibicarakan sejak lama.

Sebab, riset di berbagai negara menunjukkan BPA pada plastik polikarbonat rawan luruh dan berisiko pada kesehatan bila terminum melebihi ambang batas. Namun, tidak semua galon mengandung BPA.

“Sejak dr Richard bahas tentang BPA kan ini jadi rame di mana-mana. (Risiko) BPA ini nggak terkandung di semua (galon) plastik ya. Jadi, di plastik polycarbonate atau di plastik yang berkode nomor 7. Ciri-cirinya biasanya galonnya lebih keras dan lebih nggak transparan,” papar dr Joe melalui tayangan video, dikutip Sabtu (14/10/2023).

Dr Joe mengungkapkan persoalan ini kian memanas sejak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan AMDK yang mengandung BPA melebihi ambang batas.

“Sebenernya nih ya karena BPA ini keras, jadi relatif lebih kuat. Tapi masalahnya, di tahun 2022, BPOM menemukan ada air minum dalam kemasan which is galon yang kadar BPA-nya melebihi ambang batas,” ungkapnya.

Menurutnya, banyaknya jumlah BPA yang terkandung dalam galon disebabkan kurangnya pengecekan terhadap umur galon. Sebab, sebelum dipakai kembali, sebaiknya galon perlu dicuci. Dalam proses distribusinya, galon juga sebaiknya tidak terpapar sinar matahari.

“Kalau (berdasarkan) hipotesis saya, ini sebenarnya karena kita nggak pernah bener-bener bisa tau berapa kali sebenarnya galonnya sudah dipakai, sama udah berapa taun (dipakai),” katanya.

“Setiap dipakai ulang kan itu harus dicuci dan distribusinya itu terpapar sinar matahari. Galon yang dipakai ulang prosesnya itu lebih panjang dari produsen, distributor, lalu ke konsumen. Bisa jadi (panjangnya proses distribusi), BPA-nya luruh dan larut ke dalam air,” imbuhnya.

Untuk menghindari hal ini, dr Joe pun menyarankan agar masyarakat memilih galon yang memiliki kode PET 1.

“That’s why kalau diperhatiin banyak produsen air minum dalam kemasan yang pakai PET yang kodenya 1, jadi secara risiko ke kesehatan theoretically jadi lebih kecil,” ucapnya.

Di samping itu, dr Joe juga mengingatkan masyarakat untuk mengonsumsi air minum dari galon yang terjamin keamanan dan kehigienisannya. Salah satunya yang kedap udara dan tidak rembes.

“Sebenarnya ini balik ke pilihan masing-masing, tapi pastiin air galon yang kamu minum kalau dimiringin nggak bocor dan tutupnya kedap udara,” ungkapnya.

RELATED POSTS
FOLLOW US