Alami Kekeringan,Sumber Air Sungai Jadi Andalan

Posted by : Thing August 23, 2023

Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung telah menerima laporan mengenai kekeringan yang melanda beberapa desa pada musim kemarau ini.

Meskipun tidak ada rincian mengenai desa-desa yang terkena dampaknya, informasi tersebut mengindikasikan bahwa kekeringan terjadi di Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Tengah.

Kepala BPBD Bangka Belitung, Mikron Antariksa, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk menangani masalah kekeringan ini dengan menyediakan suplai air ke desa-desa yang mengalami kekurangan air.

“Ada laporan tentang kekeringan atau kekurangan air, kami sudah standby mobil tangki untuk menyalurkan air ke desa itu. Kemarin ada laporan di daerah Bangka Tengah dan Bangka Barat, teman-teman di sana sudah suplai airnya ke sana,” ungkap Mikron.

Meskipun saat ini merupakan puncak musim kemarau, BPBD Bangka Belitung berjanji untuk selalu siap dalam menangani kekeringan dan mencari sumber-sumber air yang dapat disalurkan ke desa-desa yang membutuhkan.

Selain itu, daerah-daerah yang memiliki sumber air dan layanan air bersih dari PDAM juga telah dioptimalkan.

“Sudah dilakukan antisipasi juga kalau pun nanti terjadi kekeringan atau penyusutan air, untuk yang ada aliran PDAM,” jelasnya.

Upaya antisipasi termasuk mendekatkan sumber-sumber air, menyiapkan mobil tangki, dan menyiapkan tempat penampungan air di desa-desa yang rawan kekeringan.

Sebelumnya, BPBD Bangka Belitung telah melakukan pendataan terhadap desa-desa yang rawan kekeringan selama musim kemarau.

Dari 309 desa yang ada di daerah tersebut, sekitar 34 di antaranya dikategorikan sebagai desa rawan kekeringan.

Upaya antisipasi telah dilakukan, termasuk pendekatan terhadap sumber-sumber air dan infrastruktur untuk menyediakan air di desa-desa tersebut.

Selain masalah kekeringan, BPBD Bangka Belitung juga menerima laporan mengenai kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Sementara itu, sama dengan kebakaran hutan kita pantau dari titik hotspot yang dikeluarkan oleh BMKG yang mana 1 hari keluar 5 sampai 10 titik. Dan setelah dicek memang rata-rata bukan kebakaran tapi pantulan panas dari pasir, laut, atau air. Musim kemarau ini ada 2 bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan dan kekeringan,” jelasnya.

 

RELATED POSTS
FOLLOW US