Keberhasilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan dalam bidang pengembangan teknologi tepat guna di desa, menghasilkan penghargaan nasional.
Tidak tanggung-tanggung, Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid harus menerima 2 penghargaan, yakni piagam penghargaan atas kontribusi dan kerja keras dalam membina pembangunan teknologi tepat guna desa dan penganugrahan lencana bakti inovasi desa. “Penghargaan diterima langsung Asisten Pemerintahan dan Kesra, Abdul Munir dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, DR (Hc) Drs Abdul Halim Iskandar saat Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara ke-24, di Kota Lampung, Rabu (7/6),” ujar Kepala Bidang yang menagangi Inovasi Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan, Budi Marjoko kepada wartawan, Rabu (7/6).
Budi menerangkan, pemberian penghargaan kepada Bupati Nunukan, tentunya atas komitmennya di dalam pengembangan inovasi daerah termasuk teknologi tepat guna di desa. “Seperti tahun ini inovator dari Kabupaten Nunukan atas nama Andi Maskur Badawi, sukses keluar sebagai juara favorit kategori tepat guna unggulan Lomba Teknologi Tepat Guna Nusantara ke XXIV Tingkat Nasional Tahun 2023,” tambah Budi Marjoko.
Menurut Budi Marjoko, inovasi tepat guna bagi Kabupaten Nunukan selama ini sudah menjadi perhatian nasional, karena perrwakilan propinsi Kaltara pada lomba-lomba sejenis tingkat nasional, selalu ada yang berasal dari Nunukan.
Suksesnya Nunukan meraih penghargaan ini, menurut Budi, tentu akan menjadi motivasi untuk dapat lebih inovatif lagi di masa yang akan datang. “Raihan prestasi inovator kita diperoleh berkat bimbingan dan dukungan pemerintah daerah, juga selama ini, dan prestasi kali ini menjadi motivasi bagi kita untuk lebih berprestasi lagi pada tahun-tahun mendatang,” harapnya.
Andi Maskur sendiri, merupakan Inovator dari Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Nunukan Selatan. Dia menampilkan pengolahan limbah plastik untuk pelampung rumput laut ramah lingkungan (pelampung kapsul bersinar maupun tidak bersinar).
Dalam paparannya secara daring di hadapan dewan juri, Andi Maskur menyampaikan bahwa pelampung inovasinya ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dikarenakan lebih awet, tahan dan lebih murah. Pelampung kapsul ramah lingkungan tersebut dapat dipakai satu sampai dua tahun dibanding dengan botol air mineral bekas dipakai sekali panen langsung dibuang.
Andi Maskur mengatakan awal ide dari pelampung kapsul ketika melihat penumpukan sampah di pesisir pantai yang kurang diperhatikan, bekas botol yang dipakai tidak dikumpulkan kembali oleh petani rumput laut sehingga terjadi penumpukan sampah plastik di pesisir laut.
“Jadi saya bersama teman-teman yang peduli dan cinta terhadap lingkungan tergerak untuk menciptakan suatu produk yang ramah lingkungan seperti yang sudah ada pelampung kapsul. Jadi nantinya suatu waktu pelampung kapsul tidak layak lagi digunakan oleh petani rumput laut dapat menjual kembali dengan kita agar dapat diolah semula,” ungkapnya.
Menurutnya, lebih ekonomis bagi petani rumput laut menggunakan pelampung kapsul dengan harga beli yang murah yaitu Rp 3.000/satuan untuk yang minimalis dan Rp 5.000/satuan untuk yang besar.
Andi Maskur berharap dengan mengikuti lomba TTG dapat membuktikan bahwa Kalimantan Utara khususnya Kabupaten Nunukan mempunyai suatu produk yang lebih unggul dan bermanfaat bagi petani rumput laut. “Harapan saya kepada petani rumput laut kiranya menggunakan pelampung yang ramah lingkungan agar lingkungan kita sehat dan bersih,” bebernya.
sumber: https://radartarakan.jawapos.com/daerah/nunukan/08/06/2023/pemkab-nunukan-berhasil-kembangkan-teknologi-tepat-guna-desa/