Pemerintah Kanada menuntut perusahaan teknologi Meta mencabut larangan pada berita domestik dari platform Facebook dan Instagram untuk memungkinkan orang berbagi informasi tentang kebakaran hutan di bagian barat negara itu.
“Pilihan sembrono Meta untuk memblokir berita, merusak akses ke informasi penting di Facebook dan Instagram,” kata Menteri Warisan Pascale St-Onge dalam sebuah posting media sosial pada Jumat, 18 Agustus 2023.
“Kami meminta mereka untuk mengaktifkan kembali berbagi berita hari ini demi keselamatan warga Kanada menghadapi keadaan darurat ini. Kami membutuhkan lebih banyak berita sekarang, bukan lebih sedikit,” katanya.
Meta mulai memblokir berita di platform Facebook dan Instagram untuk semua pengguna di Kanada bulan ini sebagai tanggapan atas undang-undang baru. Peraturan tersebut mewajibkan raksasa internet membayar artikel berita.
Beberapa orang yang berhasil menyelamat diri dari kebakaran hutan di kota terpencil Yellowknife di utara mengeluh kepada media domestik bahwa larangan tersebut menghalangi mereka untuk berbagi data penting tentang kebakaran tersebut.
Menteri Transportasi Pablo Rodriguez sebelumnya mengatakan larangan itu membuat orang tidak memiliki akses ke informasi penting.
Chris Bittle, seorang legislator dari Partai Liberal yang berkuasa, pada Kamis, 17 Agustus 2023, mengeluh bahwa “tindakan Meta untuk memblokir berita adalah sembrono dan tidak bertanggung jawab.”
Ollie Williams, yang mengelola stasiun radio digital Yellowknife’s Cabin Radio, mengatakan kepada Canadian Broadcasting Corp. bahwa orang-orang memposting tangkapan layar informasi di Facebook karena mereka tidak dapat membagikan tautan ke umpan berita.
Sebagai tanggapan, juru bicara Meta mengatakan melalui email bahwa perusahaan telah mengaktifkan fitur “Pemeriksaan Keamanan” di Facebook yang memungkinkan pengguna menyebarkan berita bahwa mereka aman setelah bencana alam atau krisis.
Warga Kanada dapat menggunakan Facebook dan Instagram untuk mengakses konten dari lembaga resmi pemerintah, layanan darurat, dan organisasi non-pemerintah, kata juru bicara itu, meta mengatakan pengguna tidak datang ke platformnya untuk berita dan memaksa perusahaan untuk membayar konten yang dibagikan di platformnya tidak berkelanjutan untuk bisnisnya.