Lintasbabel, Tanjungpandan – El Nino atau musim kemarau panjang berdampak signifikan terhadap aktivitas para petani lokal Belitung.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung Destika Efenly mengatakan, sejak juli 2023 lalu banyak petani tidak bisa menanam.
“Bahkan sejak juli sampai sekarang tidak banyak petani menanam. Kalaupun ada 10 persen sudah kencang dibanding biasanya, ” katanya.
Baru-baru ini para petani mulai kembali mengolah lahan. Sehingga jika sudah mulai mengolah lahan, maka November nanti sudah bisa mulai memasuki masa tanam.
Maka pasokan komoditas seperti cabai,sayuran dan lainnya banyak mengandalkan dari luar daerah. Sementara di daerah sentra produksi juga menghadapi kendala yang sama sehingga mempengaruhi harga di pasaran.
“Maka selama November – Februari dampak El Nino di sentra produksi selatan pulau jawa, akan berpengaruh (harga). Begitupun kita, bukan gagal panen memang tidak bisa tanam,”ujarnya.
Karena disebabkan faktor cuaca, Destika mengatakan langkah yang bisa dilakukan memang mempercepat tanam sehingga Februari-Maret hasil pertanian lokal bisa masuk pasar dan bisa mengendalikan harga komoditas.
Komoditas tersebut terutama sayuran yang membutuhkan waktu tumbuh 3-4 bulan seperti cabai dan terong. Sementara pada hasil pertanian seperti kacang panjang,kangkung,dan jenis sayuran bisa panen dalam kurun waktu lebih singkat.