Warga Jakarta mengkritisi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memberlakukan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai solusi mengurangi polusi udara dan kemacetan.
Warga menilai WFH hanya solusi sesaat, Anggi Sucitra (30) salah satu karyawan swasta di Jakarta berharap pemerintah fokus menyelesaikan masalah polusi udara di Ibu Kota. Sebab ia juga merasakan kurang nyaman dengan kondisi udara Jakarta saat ini.
“Ngerasain udara tuh enggak bagus banget. Bahkan pagi aja enggak bisa hirup udara seger, enggak baik buat kita. Weekday hirup udara enggak bagus, weekend juga, sempet takut keluar rumah,” katanya.
Ia pun menyoroti kebijakan Pemprov DKI memberlakukan WFH hanya kepada ASN. Ia kurang setuju dengan kebijakan tersebut karena pekerja swasta juga membutuhkan solusi yang sama. “WFH solusi sih, cuma yang kerja kan bukan ASN doang, kan ada perusahaan swasta juga. Untuk swasta enggak ada solusi, kurang setuju,” ucapnya. Menurut dia, solusi permasalahan polusi udara di Jakarta adalah dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan beralih ke kendaraan umum.
“Jakarta sudah penuh banget, kendaraan juga banyak, concern untuk warga Jakarta naik kendaran umum, atau pajak kendaraan ditinggiin. Pemerintah harusnya lebih tau, jelasnya.