Lintasbabel – Kabid P2P Dinas Kesehatan Belitung Timur, Supardi mengatakan program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) akan berakhir pada 10 Desember 2023 mendatang.
Sebanyak 50.202 warga Belitung Timur atau 50 persen dari target sasaran yang sudah minum obat kaki gajah atau filariasis hingga Senin (4/12/2023).
Angka itu naik dari dua pekan lalu sekitar tujuh ribu warga. Total sasaran saat ini berjumlah 118.217 dari sebelumnya 117.146 jiwa. Di tanggal itu semua sasaran sudah harus minum obat tersebut.
“Terakhir dideadline pada 20 November 2023. Namun karena beberapa alasan, maka diperpanjang hingga 10 Desember 2023 nanti,” kata Supardi.
Dia mengatakan satu di antara alasannya karena adanya giat reakreditasi di puskesmas-puskesmas seluruh Belitung Timur. Kini giat itu sudah usai dan petugas kesehatan sekarang fokus melaksanakan kegiatan POPM filariasis ini.
Dikatakannya juga bahwa penyakit kaki gajah ini harus diantisipasi sejak dini karena menjadi salah satu penyakit menular yang gejala awalnya tidak diketahui. Karena itu harus diberikan pencegahan sejak dini dengan cara meminum obat ini.
“Per tanggal 20 November 2023 ada 73 orang yang positif kaki gajah di Belitung Timur. Angka itu pasti bertambah seiring dengan kami juga melakukan tes sampel kepada masyarakat di seluruh Belitung Timur,” kata Supardi.
Dia mengimbau masyarakat juga agar aktif datang ke puskesmas untuk melakukan peminuman obat anti kaki gajah ini. Sebab katanya tanpa kesadaran diri dari masyarakat juga program ini tidak akan berhasil.
“Jangan dianggap remeh penyakit ini karena kebanyakan sudah keduluan positif kaki gajah daripada dilakukan tes sampel,” kata Supardi sembari berharap target minimal 75 persen dari sasaran sudah diberi obat kaki gajah pada 10 Desember 2023 mendatang.