Pesta Pernikahan Berujung Maut, Kebakaran di Irak Tewaskan 113 Orang dan 150 Luka-luka

Posted by : Thing October 3, 2023

Pasangan suami istri asal Irak, yang pesta pernikahan mereka menewaskan lebih dari 100 orang, berkata jiwa mereka mati meski selamat dari insiden kebakaran.

Dilansir Sky News, pesta pernikahan Revan (27) dan Haneen (18) berakhir bencana saat api membakar aula pernikaan mereka di Qaraqosh, provinsi Nineveh, Irak bagian utara. Revan berkata ia kehilangan 15 anggota keluarganya.

Istrinya juga tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah kehilangan 10 anggota keluarganya, termasuk ibu dan saudara laki-lakinya. Ayahnya berada dalam kondisi kritis.

Sekitar 150 tamu undangan lainnya juga terluka. Bencana itu membuat mereka tidak bisa lagi tinggal di lingkungan mereka berasal.

“Kami tidak bisa tinggal di sini lagi,” ujar Revan.

“Setiap kali kami mencari kebahagiaan, sesuatu yang buruk terjadi pada kami. Jadi lebih baik kami pergi. Memang benar kami duduk di sini di depan kalian hidup, tapi jiwa kami mati.”

Pesta pernikahan tersebut mengundang sekitar 900 orang. Api mulai muncul sekitar jam 10.45 malam. Laporan awal menyebut kembang api yang mengiringi mereka saat berdansa, adalah penyebab kebakaran.

Tetapi Revan percaya api muncul di langit-langit. “Mungkin hubungan arus pendek, entahlah.”

“Tapi api mulai dari langit-langit, kami merasakan panas, ketika saya mendengar ada suara retakan saya melihat ke atas. Kemudian langit-langit itu, yang terbuat dari nilon, mulai meleleh dan runtuh hanya dalam beberapa detik.”

Rekaman video yang dibagikan tak lama setelah tragedi tersebut menunjukkan pasangan pengantin itu berdansa ketika potongan material yang terbakar jatuh dari atap, saat mereka menari kata Revan listrik padam.

Saat listrik kembali menyala, dia melihat api di langit-langit. Saat itulah orang-orang mulai berteriak dan berlarian.

“Saya menarik istri saya dan menyeretnya, saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu dapur. Saat orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka, Revan berkata hanya ada satu alat pemadam kebakaran, itu pun tidak berfungsi.

Menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi, Revan mengatakan dua kembang api kecil dinyalakan saat mereka mulai menari, diikuti empat kembang api lagi beberapa menit kemudian.

Sebelumnya, ayah Revan sudah mengutarakan kekhawatirannya terhadap kembang api itu, yang takut percikannya mengenai gaun pengantin dan benda-benda sekitarnya.

Namun pengelola aula pernikahan menyebut kembang api itu menggunakan listrik sehingga kita bisa meletakkan tangan di atasnya atau bahkan plastik dan tidak akan terbakar.

Pasangan itu kini hanya bisa berduka. “Kerabat kami, teman-teman kami, orang-orang yang kami cintai semuanya telah tiada,” kata Revan.

“Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya [Haneen] dan kedua putrinya.  Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain. Ayahnya Kondisinya kritis, kita belum tahu kondisinya seperti apa.

“Kemarin kami menguburkan pamannya yang “Bibiku meninggal. Adikku mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Pamanku kehilangan 7 anggota. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita menyedihkan.

“Pada malam pernikahan kami, mengapa ini terjadi? Apa yang kami lakukan? Mengapa ini terjadi?”

Bahan bangunan yang sangat mudah terbakar disebutkan oleh pejabat pertahanan sipil dan media pemerintah sebagai faktor yang berpotensi menyebabkan runtuhnya bangunan tersebut dengan cepat.

Menyusul kebakaran tersebut, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia’ al Sudani mengatakan di media sosial bahwa ia telah menghubungi gubernur provinsi Nineveh dan menteri dalam negeri dan kesehatan negaranya. Ia mengarahkan mereka untuk memobilisasi semua upaya untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak insiden malang tersebut.

 

RELATED POSTS
FOLLOW US