Lintasbabel, Tanjungpandan – Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 600 miliar pada 2024. Target tersebut naik 6 kali lipat dibandingkan tahun 2023.
“Kami sangat optimistis, jadi target realisasi investasi kami justru naik 6 kali lipat,” kata Direktur PT Belitung Pantai Intan Daniel Alexander selaku pengelola di Sheraton Beach Resort Belitung Rabu, (13/12/2023).
Daniel yakin target realisasi investasi tersebut dapat tercapai. Namun, dengan persyaratan jumlah penerbangan ke Belitung harus ditambah.
“Jadi ketika ada penambahan penerbangan yang signifikan, ekosistem kepariwisataan ini akan langsung tumbuh dengan sendirinya, dan kepercayaan investor kita akan kembali,” katanya.
Dia mengatakan sebenarnya sudah ada sejumlah investor yang menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di Tanjung Kelayang. Namun, posisi mereka saat ini masih menunggu.
“Karena sekarang kita bukan mencari investor. Investor ini lagi nunggu. Mobilnya sudah diparkir, tapi muatannya belum dikeluarkan,” ujar Daniel.
Dia mengatakan saat ini pihaknya sedang mengusahakan adanya penambahan jumlah penerbangan ke Belitung. Menurut dia jumlah penerbangan belakangan ini berkurang imbas pandemi Covid-19. Berkurangnya penerbangan, kata dia, berimbas langsung ke pariwisata di Belitung.
“Memang kita sedang mengusahakan adanya penambahan penerbangan premium dari Jakarta menuju Belitung,” kata dia.
Selain penerbangan dari Jakarta, Daniel mengatakan pihaknya juga menargetkan untuk menambah jalur penerbangan ke Belitung. Tak hanya dari Jakarta, Daniel menginginkan adanya penerbangan dari Denpasar, Bali langsung ke Belitung.
“Jadi tidak hanya Jakarta, sekarang kita sedang mengusahakan Denpasar-Tanjung Pandan langsung. Yang kita mau captive, ini ada 3.500.000 wisatawan yang selalu ada di Bali dan 500.000 diantaranya itu wisatawan mancanegara setiap bulannya,” ujarnya.
Daniel meyakini pasar penikmat pantai di Belitung sebenarnya amat besar. Dia bilang Belitung memiliki salah satu pantai dengan kualitas pasir maupun udara yang terbaik di dunia.
“Karena kualitas pasirnya, pasir putihnya 99,9% silika, kualitas airnya dan kualitas udaranya. Jadi enggak kalah dengan Maldives, gitu ya,” ujarnya.
“Dan aksesibilitasnya sangat dekat dari Jakarta. Potensinya besar sekali. Jadi kita memang sangat membutuhkan dukungan penerbangan ini,” katanya.
