Lintasbabel, Tanjungpandan – Inflasi Kota Tanjung pandan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tembus di angka 5,89 persen. Angka tersebut membuat Kota Tanjungpandan mengalami inflasi tertinggi secara nasional.
“Inflasi tertinggi terjadi di Tanjungpandan sebesar 5,89 persen dengan IHK sebesar 120,62 dan terendah terjadi di Jayapura sebesar 1,82 persen dengan IHK sebesar 112,99,” kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga, Sabtu (2/12/2023).
Berdasarkan catatan BPS Provinsi Kepulauan Babel, 2 Kota di Bangka Belitung mengalami inflasi tahun ke tahun atau year on year (y-on-y) sebesar 3,87 persen dengan IHK 117,41.
“Inflasi y-on-y di Kota Pangkalpinang sebesar 2,75 persen dan inflasi m-to-m sebesar 0,05 persen, dengan IHK 115,64. Inflasi y-on-y di Kota Tanjungpandan sebesar 5,89 persen dan deflasi m-to-m sebesar 0,21 persen, dengan IHK 120,62,” ujarnya.
Sementara, komoditas pendorong Inflasi y-on-y Gabungan 2 Kota di Bangka Belitung bulan ini terjadi karena adanya peningkatan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran, yaitu; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,25 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,04 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,27 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,34 persen.
Kelompok kesehatan sebesar 9,98 persen; kelompok transportasi sebesar 5,55 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,76 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,45 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,20 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,64 persen.
“Sementara andil deflasi m-to-m utamanya disebabkan oleh komoditas daging ayam ras, ikan bulat, ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan kerisi,” ujarnya.