Lintasbabel, Tanjungpandan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengimbau masyarakat daerah setempat mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi di tengah kondisi peralihan musim kemarau ke penghujan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi di tengah kondisi peralihan musim sekarang ini,” kata Agus Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung.
Menurut dia, kondisi peralihan musim dari kemarau ke penghujan saat ini sedang berlangsung di wilayah Belitung.
Dikatakannya, kondisi ini rawan menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, petir, dan banjir.
“Saat ini di wilayah Belitung sedang berlangsung peralihan musim dari kemarau ke penghujan ditandai dengan kondisi hujan intensitas lebat yang disertai angin kencang dan petir,” katanya.
Ia menjelaskan, peristiwa angin kencang pada, Selasa (24/10/23) di jalan Air Kelubi, Kelurahan Lesung Batang, Kecamatan Tanjung Pandan telah merusak dua rumah warga di daerah itu.
Selain merusak dua rumah warga musibah angin kencang tersebut, juga menumbangkan beberapa pohon besar di lokasi tersebut.
“Sehingga kami tetap mengimbau warga tetap mewaspadai terjadinya potensi angin kencang di tengah kondisi sekarang ini,” ujarnya.
Dikatakan Agus, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Desember mendatang, mengingat saat ini Belitung baru memasuki fase awal musim penghujan.
“Kami memang sudah mewaspadai ini karena di saat kemarau panjang kemudian hujan maka pasti akan diikuti potensi angin kencang dan petir,” katanya.
Ia berharap, masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman potensi bencana hidrometeorologi di tengah kondisi peralihan musim sekarang ini.
“Karena saat siang hari kondisi cuaca di Belitung mulai hujan ditandai dengan berkumpulnya awan cumulonimbus yang berpotensi menyebabkan angin kencang,” ujarnya.
Apa Itu Bencana hidrometeorologi ?
Bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa; kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Menurut BNPB, langkah-langkah pencegahan hidrometeorologi yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah:
- Memangkas daun dan ranting pada pohon-pohon besar
- Tidak membuang sampah sembarangan
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Membersihkan saluran air hingga sungai
- Selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari sumber yang kompeten
Sedangkan, upaya pencegahan hidrometeorologi jangka panjang yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah menanam pohon yang dapat mencegah terjadinya tanah longsor sekaligus mengikat air tanah sebagai persediaan saat kemarau panjang.
Contoh jenis-jenis pohon yang ditanam untuk mencegah tanah longsor dan memasok persediaan air tanah adalah pohon karet, matoa, jabon putih, sukun, mahoni, dan sebagainya.