Lintasbabel, Tanjungpandan – Warga Gantung Kabupaten Beltim, digegerkan dengan penemuan buaya yang mati di Sungai Lenggang tepatnya di Kawasan Bendungan Pice pada Minggu (26/11/2023) malam.
Buaya yang mati benar adanya saat dikonfirmasi oleh Kosasih, Pengelola Bendungan Pice. Buaya sepanjang tiga meter tersebut dianggap warga sekitar sebagai penjaga Bendungan Pice dari gangguan orang yang tidak bertanggungjawab.
Menurutnya buaya itu pertama kali dilihat oleh anak muda sekitar saat nongkrong di sana.
Buaya itu sudah berada di bawah dan terjepit pintu bendungan.
“Pintu air bendungan memang dibuka pada sore harinya. Tiba-tiba malamnya ada kabar kalau ada buaya terjepit di pintu. Karena sudah malam akhirnya menunggu besok paginya untuk dievakuasi,” kata Kosasih, Kamis (30/11/2023).
Saat dicek keesokan harinya saat dicek ke lokasi tersebut, ternyata buaya tersebut sudah hilang karena memang arus saat itu juga deras. Seharian warga sekitar memantau lokasi tersebut dan ramai juga warga berdatangan penasaran dengan kabar buaya mati tersebut.
Saat memantau lokasi tersebut, warga ternyata melihat buaya yang ukurannya dua kali lipat daripada buaya yang mati menampakkan diri. Kosasih menjelaskan bahwa buaya tersebut merupakan penunggu bendungan juga tapi bagian bawah, sedangkan buaya yang mati adalah penunggu pice bagian atas.
“Baru pada Selasa sore ditemukan buaya itu. Kami bersama warga sekitar langsung mengevakuasinya lalu dikuburkan tidak jauh dari Bendungan Pice ini,” kata Kosasih.
Dia mengungkapkan diantara faktor yang menyebabkan buaya berpindah-pindah karena habitatnya yang diganggu oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Untuk itu Kosasih mengimbau agar setiap orang menjaga dan tidak mengganggu habitat buaya di sungai.
“Mereka juga butuh hidup untuk keseimbangan ekosistem kita. Kalau dia tidak diganggu, tidak mungkin mengganggu kita manusia,” tegas Kosasih.