LintasBabel, Tanjungpandan – Lolos verifikasi sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) pada April 2021 lalu, Geopark Belitong akan menghadapi revalidasi pertama pada 2024 ini.
Persiapan pun dilakukan Badan Pengelola (BP) Geopark Belitong menghadapi proses revalidasi. Sekretaris BP Geopark Belitong Annyta mengatakan, predikat UGGp yang diterima Pulau Belitung memang hanya berlaku empat tahun.
“Jika lulus berarti kita masih berhak untuk menyandang gelar UGGp untuk 4 tahun ke depan,” kata Annyta, Kamis (4/1/24).
Saat revalidasi nanti, utusan dari UNESCO akan memvalidasi kegiatan dan program yang dilakukan BP Geopark Belitong untuk melihat sinkronisasi dengan 16 focus area UGGp.
BP Geopark Belitong pun saat ini sedang mempersiapkan dokumen pendahulu seperti dokumen progres report beserta kelengkapannya.
“Dalam penyiapan berbagai dokumen dan kelengkapan evident (bukti) sangat dibutuhkan kontribusi berbagai pihak untuk kesempurnaannya,” ujarnya.
Rencananya saat revalidasi tersebut, asesor UGGp akan dibawa mengunjungi enam geosite yang masing-masing tiga geosite ada di Belitung dan Belitung Timur.
Di Belitung ada Geosite Tanjung Kelayang, Gunung Kubing, dan Geosite Pulau Mendanau. Sementara di Belitung Timur seperti Geosite Open Pit Nam Salu, Pulau Buku Limau, juga Geosite Batu Begalang.
Annyta mengatakan, pemilihan lokasi ini dilakukan atas pertimbangan tertentu seperti pemilihan Geosite Tanjung Kelayang dan Open Pit Nam Salu sebagai penggambaran perkembangan selama UGGp Belitang dari 2021 hingga sekarang.
Lalu geosite pulau yang diwujudkan melalui Geosite Pulau Buku Limau dan Pulau Mendanau. Serta lokasi geosite baru berupa Baru Begalang dan Gunung Kubing.
