Lintasbabel, Tanjungpandan – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengatakan, fenomena cuaca ekstrem terjadi di daerah Aik Amau, Belitung.
Banjir yang melanda Kota Tanjungpandan Senin (13/11), hujan deras disertai petir bersamaan dengan terjadinya air laut pasang.
Sejak beberapa bulan terakhir masih dalam kondisi kemarau panjang. Kemudian tiba-tiba dilanda hujan deras yang berlangsung hampir satu jam lamanya.
Imbasnya, permukiman warga dan jalan terendam banjir hingga setinggi 70 sentimeter. Bahkan di sekitaran Kampung Amau perbatasan Kelurahan Parit dan Kampong Damai, air masih bertahan di beberapa rumah warga hingga pukul 19.00 WIB.
“Tiba-tiba hujan deras padahal sebelumnya masih kemarau. Sekali hujan langsung merendam kawasan yang lumayan padat,” ujar Mikron.
Selain curah hujan tinggi, genangan banjir, kata Mikron, disebabkan kontur kawasan yang memang rendah dibandingkan sekitarnya.
“Aik (Air) Amau ini lokasinya rendah dan memang langganan banjir,” ujar Mikron.
Petugas BPBD dan Tagana kini berada di lokasi untuk melakukan pendataan sekaligus berjaga-jaga akan potensi banjir susulan.
Sedangkan rumah yang terdampak diperkirakan mencapai 100 lebih. Bahkan genangan tertinggi mencapai dada orang dewasa hanya saja waktinya tak begitu lama.
Beruntung tidak terdapat korban jiwa dari kejadian tersebut dan beberapa lansia yang ditemukan masih memilih bertahan di rumah masing-masing menunggu kondisi air surut.
Setelah mendengar kabar wilayah belitung kebanjiran, anggota DPRD Kabupaten Belitung, Vina Cristyn Ferani salurkan 1.000 nasi bungkus untuk warga yang terkena banjir.
“Mulai jam 4 sore setelah menerima laporan dari warga sekitar kampung amau, jalan suryo, kampung damai, panitia dapur umum segera masak nasi dan lauk. Total sampai jam 9 malam sudah 1.000 nasi bungkus telah di salurkan ke warga yang terkena banjir, ujar Vina.