Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan tahun ini merupakan tahun penuh rekor temperatur suhu bumi.
Dwikorita mengatakan Sardinia, Italia, suhunya mencapai 48 derajat Celcius saat musim dingin. Sementara itu, Rhodes di Yunani tembus 49 derajat Celcius dan Maroko mencapai 47 derajat Celcius.
“Tidak pandang bulu negara maju dan negara berkembang, baik Amerika, California, Amerika Latin, nasibnya sama saja, enggak peduli teknologinya maju maupun yang tertinggal. Jadi perubahan iklim memberikan tekanan tambahan krisis air terjadi,” kata Dwikorita, Senin (21/8/2023).
Di Indonesia, kata Dwikorita, menginjak tahun 2000-an suhunya semakin panas. Kondisi ini terlihat kecenderungan kenaikan suhu yang seragam dengan tingkat kenaikan yang bervariasi.
Faktanya, tren suhu rata-rata tahunan 1951-2021 terdapat tren peningkatan temperatur yang seragam, dengan laju yang bervariasi di wilayah berbeda.
“Laju peningkatan terbesar ada di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera bagian selatan, dan area Jakarta dan sekitarnya. Beberapa area mengalami peningkatan hingga 0,15 derajat per 10 tahun,” ujar Dwikorita.
Kondisi ini memberikan dampak langsung pada tren curah hujan. Ada zona-zona yang curah hujannya dan hari hujannya semakin meningkat. Adapula, daerah yang dulunya hari hujan lebih panjang, sekarang memendek. Tapi yang hujan lebatnya meningkat.
“Hujan yang biasanya untuk satu bulan itu hanya disetorkan dalam beberapa hari saja. Keringnya lebih panjang,” tegasnya.