LintasBabel, Tanjungpandan – Anggota Komisi III DPRD sekaligus Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Belitung Vina Cristyn Ferani menegaskan, Dinas Kesehatan Belitung harus ambil langkah kongkret, guna menangani lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) Di Kabupaten Belitung.
Pasalnya, Per 15 Desember 2023 kasus DBD di Kabupaten Belitung mencapai 511 kasus dengan kematian sebanyak 9 orang.
Menurut Vina Cristyn Ferani, peningkatan kasus DBD sangat signifikan dibanding tahun 2022 dengan 194 kasus adalah akibat kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung yang belum efektif dalam penanganan DBD.
Maka, Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung harus memberikan solusi kegiatan yang konkret.
“Kami melihat kalau ini peningkatan yang cukup besar, nah kami lihat apa yang dilakukan Dinkes belum efektif,” kata Vina Cristyn Ferani dalam RDP di DPRD Belitung, Senin (18/12).
Disisi lain Vina, juga mengapresiasi langkah-langkah promotif dinas melalui penyuluhan, namun selanjutnya perlu dievaluasi kembali apakah dari banner atau langkah promotif yang dilakukan pesannya sudah sampai kepada masyarakat.
“Kami paham bahwa penanggulangan demam berdarah bisa dengan PSN dan 3M Plus. Kalau terjadi peningkatan yang begitu besar, kami bisa menyimpulkan bahwa apa yang dilakukan dinkes belum efektif,” bebernya.
Vina menjelaskan, kasus DBD tertinggi itu ada di Pangkallalang, Air Saga, Air Merbau serta Air Raya. Maka di seputaran Tanjungpandan harus menjadi lokasi khusus atau lokasi penanganan kasus DBD itu.
“Kita lihat hingga Desember ada 511 kasus itu sangat luar biasa, kami ingin ada langkah kongkret, bukan hanya mengharapkan peran serta masyarakat,” tandasnya.
