Kasus saham kepemilikan keluarga PT Blue Bird telah menjadi pusat perhatian masyarakat dan media selama beberapa waktu terakhir.
Polemik ini kini memasuki babak baru dengan munculnya ancaman penjara terhadap Indra Priawan, cucu pewaris perusahaan tersebut.
Mintarsih, yang merupakan pihak yang menuntut hak sahamnya dalam perusahaan tersebut, telah menyatakan kesiapannya untuk memenjarakan cucu pewaris PT Blue Bird, Indra Priawan.
Baru-baru ini, Mintarsih terlihat mendatangi Bareskrim Polda Metro Jaya dengan didampingi oleh pengacara kondang, Kamaruddin Simanjuntak.
Mereka datang untuk melaporkan sebuah delik baru dalam kasus ini.
Dalam kesempatan tersebut, Mintarsih bersaksi bahwa notulen rapat yang dipercayainya sebagai bukti telah disabotase dengan cara kejam oleh pihak Indra Priawan.
Ia mengungkapkan, “Kenapa saya tidak lapor? Karena pada saat saya lapor, diminta pihak berwajib untuk membawa notulen rapat, dan begitu notulen rapat akan didatangkan, notulen rapat itu ditabrak, ditabrak mati.”
Video pernyataan Mintarsih ini telah menjadi viral di media sosial, dengan sekitar 23 ribu pengguna yang menyukainya.
Dalam video tersebut, Mintarsih menyatakan bahwa ia telah kehilangan kesabaran dan tidak akan segan untuk memenjarakan keponakannya, Indra Priawan.
Pemberitaan tentang kasus ini juga telah menciptakan sorotan terhadap kehidupan pribadi Indra Priawan.
