Para ABK yang ditemukan selamat terdiri dari tiga orang di perairan Bakit, Bangka Barat, dan dua orang di Perairan Burung Mandi, Belitung.
Tiga orang yang ditemukan di perairan Bakit, Bangka Barat, yakni Edi (22), Sunar (35) dan Mukiong (35). Mereka sebelumnya dilaporkan hilang saat menjaga ponton apung yang sedang dalam perbaikan. Saat ditemukan, ketiganya terbawa arus ombak sejauh 1,8 kilometer dan ditemukan nelayan yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
“Radius ketiga korban ditemukan berdasarkan informasi dari pemilik ponton Bapak Risma, bahwa dari anak buahnya di atas ponton posisi mereka sudah hampir memasuki perairan Provinsi Jambi. Jadi mereka hanyut sampai ke sana,” jelas Koordinator Pos Siaga SAR Mentok, Supani.
Lebih lanjut, Supani mengungkap, keterangan korban mereka sempat mendapatkan pertolongan dari kapal asing yang melintas, namun gagal.
Oleh karena itu, ketiga korban mencoba berbagai upaya untuk bertahan hidup dengan sisa makanan seadanya.
“Terus mereka juga sempat membuat api di atas ponton, dari upaya itu lalu menarik perhatian nelayan Sungsang, Banyuasin, Sumsel, maka setelah itu mereka berhasil dievakusi. Kemudian mereka dibawa nelayan ke sini,” ungkap Supani.
Sementara dua ABK lainnya, yakni Murtani (50) dan Yoyok (43) dilaporkan hilang saat mengantar kapal nelayan dari Tanjung Binga ke Pantai Serdang Belitung.
Kapal yang mereka bawa mengalami insiden putus kemudi hingga akhirnya terombang-ambing dan terseret ombak sejauh 37 kilometer. Kedua awak kapal berhasil selamat dari cuaca buruk setelah kapal menepi di sepanjang hutan bakau.
“Dua insiden pada dua lokasi berbeda tersebut terjadi karena faktor cuaca buruk. Bahkan salah satu awak yang sedang mengantar kapal di Tanjung Binga sempat menelepon istrinya bahwa mereka sempat terjebak cuaca buruk dan harus menepi.
Selanjutnya tidak ada lagi kontak sehingga masuk laporan hilang,” ujar Oka. Operasi SAR yang dimulai sejak pagi, kata Oka, juga didukung komunitas selam dan stakeholder terkait.
Setelah para ABK berhasil ditemukan, tim SAR kembali ke posko masing-masing. Oka mengingatkan para ABK maupun nelayan untuk berhati-hati akan perubahan cuaca yang tidak menentu serta menggunakan peralatan keselamatan seperti pelampung.